--- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com ---Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com --- Fularos.blogspot.com ---

Minggu, 09 Oktober 2011

Jangan rebut agama kami!!!



Sepertinya kini, hampir tak ada rakyat Indonesia yang tidak membicarakan tentang PSSI. Bahkan, ibu saya rela membangunkan saya pagi-pagi hanya untuk meminta kejelasan mengapa Nurdin Halid pantas dihukum? Memangnya dosa apa dia? Se-korup apa dia?

Saya hanya melengos. Oh Tuhan, ini sudah keterlaluan.
Entah media yang berlebihan atau memang sepakbola sudah sah menjadi agama.
Agama dimana semua orang merasa berhak membelanya jika agama itu dinodai.

Saya pernah berdiskusi dengan seorang teman dan saya bilang bahwa bagi saya agama itu seperti seks. Artinya, saya tidak mau mengumbar kehidupan beragama saya sama halnya dengan saya nantinya juga tidak mau mengumbar kehidupan seks saya.

Ibu saya masih asik menonton salah satu stasiun TV yang sedang mewawancarai petinggi yang perutnya rata-rata buncit itu..
Ketika ibu saya bertanya lebih baik yang mana, saya menggeleng.
Gak ada yang lebih baik, ma.
Kenapa?
Gak ada satupun dari mereka yang pernah duduk di tribun. Mereka selalu hanya ingin di VVIP atau kursi pejabat. Jadi, mereka belum se-'religius' itu dengan sepakbola.

Hai kalian para petinggi adu gengsi..
Rasakanlah duduk di singgasana kami, maka kalian nanti akan malu sendiri..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar